Ingin kulupakan semua bila ternyata begini menyakitkan
Air mata mengalir saat kupejamkan mata
Masih terlihat tawamu, masih tercium harum mu
Ternyata aku begitu mencintaimu
Sore hari di stasiun, duduk berdua di bangku paling ujung
Sudah berapa banyak kita lihat kereta yang seharusnya kamu naiki
Aku hanya bisa menunduk, karena aku tau kamu sedang menangis
Aku takut untuk mengucapkan selamat tinggal, aku tidak dapat melepaskan tangan kanan mu
Bel kereta terakhir berbunyi, kamu tiba-tiba berdiri
Ku katakan "terimakasih untuk selama ini" dengan senyum terpaksa
Saat aku menengadah, kulihat punggungmu yang kecil berlari menjauh
Tangan kiri ku yang kehilangan pegangan gemetar kesepian
Ingin kulupakan semua bila ternyata begini menyakitkan
Air mata mengalir saat kupejamkan mata
Masih terlihat tawamu, masih tercium harum mu
Ternyata aku begitu mencintaimu
Entah mulai kapan hati kita mulai berbeda, saat-saat menyenangkan seperti khayalan
Timing yang selalu tidak tepat, setiap hari serasa mimpi
Kita sudah tidak bisa kembali lagi ke waktu itu, ke pemandangan yang sudah akrab sekalipun
Woo, ada yang sedikit berbeda, ingatanku mulai kabur, air mataku mau menetes
Dalam mobil, dalam kota ini, dalam kamar yang kita tinggali bersama
Musim - musim yang telah kita lewati bersama, akan ku jalani sendirian
Perasaan istimewa dan keinginan, kenangan yang memenuhi kepala
Yang selalu di sampingku, di sebelahku, kamu sudah tidak ada lagi
Aku masih tidak bisa lupa, padahal kamu sudah tidak ada
Air mata mengalir saat kupejamkan mata
Seluruh tubuhku masih mengingat segalanya tentang mu
Seseorang yang telah mencintaiku lebih dari yang lain
Di bawah langit yang manakah kamu saat ini berjalan ?
Kamu lalui hari - hari mu seperti apa, dengan orang - orang yang bagaimana
Seharusnya aku mendoakan kebahagiaanmu
Maafkan aku yang belum bisa setabah itu
Ingin kulupakan semua bila ternyata begini menyakitkan
Air mata mengalir saat kupejamkan mata
Masih terlihat tawamu, masih tercium harum mu
Ternyata aku begitu mencintaimu
Aku masih tidak bisa lupa, padahal kamu sudah tidak ada
Air mata mengalir saat kupejamkan mata
Seluruh tubuhku masih mengingat segalanya tentang mu
Seseorang yang telah mencintaiku lebih dari yang lain
Bedasarkan
penelitian para ilmuwan, manusia pertama ditemukan di Afrika selatan. Sel
bernama mitochondrionミトコンドリア[mitokondoria] yang ada pada DNA setiap
manusia berasal dari nenek moyang kita yang dikenal dengan Eve diperkirakan
hidup pada 100ribu tahun yang lalu. Dari Afrika selatan, manusia berjalan ke
utara, lalu menyebar ke Asia dan Eropa. Dalam bahasa Jepang, gabungan atara
benua Asia dan Eropa disebut dengan benua Yurasiaユーラシア大陸.
Manusia pertama
menyeberang ke Jepang pada jaman es氷河時代[hyoukajidai]. Manusia-manusia pertama yang datang ke Jepang dinamakan
mongoloid lama古モンゴロイド[komongoroido].
Mereka adalah salah satu nenek moyang Jepang. Campuran dari komongoroido dengan
mongoloid baru新モンゴロイド[sinmongoroido]
adalah orang Jepang jaman sekarang.
Komongoroido
datang ke Jepang pada hyoukajidai. Hyoukajidai berakhir sekitar 10ribu tahun
yang lalu. Komongoroido adalah pendatang dari selatan China, Asia tenggara, dan
Asia selatan. Ciri komongoroido antara lain; mempunyai kelopak mata, bulunya
lebat, dan wajah lebar.
Sinmongoroido
datang ke Jepang setelah hyoukajidai dan jaman motif tali縄文時代[joumonjidai],
tepatnya pada jaman yayoi 弥生時代 [yayoijidai] dengan menggunakan perahu karena saat
itu Jepang sudah tidak menyatu dengan benua Asia. Sinmongoroido adalah
pendatang dari utara China. Ciri sinmongoroido antara lain; tidak punya
kelopak, rambutnya tipis, wajahnya kecil.
Dari peninggalan
bersejarah 岩宿遺跡iwajukuiseki
yang ditemukan di prefecture Gunma群馬県[Gunmaken] pada tahun 1949, baru
diketahui bahwa ada jaman batu lama旧石器時代[kyusekkijidai]. Jaman batu石器時代[sekkijidai]
adalah jaman sebelum joumonjidai. Sekkijidai terdiri dari kyusekkijidai dan
jaman batu baru 新石器時代[shinsekkijidai].
Batu yang
terbuat dari rembukkan sebuah batu disebut打製石器daseisekki (kyusekkijidai). Batu
yang telah diasah disebut磨製石器 maseisekki (shinsekkijidai).
Komongoroido
adalah manusia yang hidup di Jepang pada joumonjidai. Banyak peninggalan
tembikar 土器 [doki].
Doki yang paling kuno adalah tembikar joumon縄文土器[joumondoki]. Doki pada joumonjidai
awal bermotif tali. Doki pada joumonjidai akhir bermotif mencolok. Tembikar
yayoi弥生土器 [yayoidoki]
memiliki warna tanah yang berbeda dengan joumondoki. Yayoidoki tipis, keras,
dan tahan banting.
Peninggalan
bersejarah joumonjidai yang paling terkenal adalah 三内丸山遺跡sannaimaruyamaiseki
yang berada di prefecture Aomori青森県[Aomoriken]. Tempat tinggal
pada jaman joumonjidai dan yayoijidai disebut竪穴式住居tateanashikijukyo. Kerangkanya
terbuat dari batang pohon, rata-rata mampu menampung 3 sampai 5 orang. Bila
dilihat dari atas bentuknya bulat, disangga oleh 4 batang tiang pohon, dan
ditengahnya ada tempat untuk menyalakan api.
Pada joumonjidai
akhir, terdapat土偶doguu
yaitu patung mirip manusia yang diyakini sebagai sosok tuhan atau dewa atau
orang yang berkuasa saat itu.
Pada jaman meiji明治時代[meijijidai]
tahun ke 10, seorang warga negara Amerika yang bernama モースmorse menemukan貝塚kaiduka.
Kaiduka adalah timbunan kerang yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah
jaman dahulu. Kaiduka terbesar adalah 大森貝塚oomorikaiduka yang terletak di
Tokyo.